Jayanagara Adalah Anak Arddharāja, Sebuah Tafsir Baru Berdasar Analisis Kata “Sadputra” pada Prasasti-prasasti Nararyya Sanggramawijaya
DOI:
https://doi.org/10.63421/sambhasana.v1i1.2025.2Keywords:
inscription, Jayanagara, Arddharāja, Nararyya Sanggrawijaya, prasastiAbstract
Information on inscriptions were often not carefully considered in the first reading when they were found. Re-reading the inscriptions often found things that are very likely to be the source of new data. The method used in this study was an inductive reasoning with a descriptive-analytic approach. The analysis method used in this study was a structural analysis, which was making internal critic on inscriptions’ transliterations to generate interpretation about aspects of human life. This paper attends to the word "sadputra" in inscriptions of the Nararyya Sanggramawijaya period. The new data is revealed although it still has to be studied in further research. The idea is that the father of Jayanagara is Arddharāja.
----
Sebuah keterangan dalam prasasti, seringkali tidak diperhatikan dengan lebih seksama dalam pembacaan di awal temuan. Pembacaan ulang atas prasasti itu seringkali menemukan hal-hal yang sangat mungkin menjadi sumber adanya data baru. Penalaran induktif digunakan sebagai cara dengan sifat deskriptif-analitis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis struktural; yaitu melakukan kritik intern pada transliterasi atau alih bahasa isi prasasti untuk memperoleh penafsiran berupa aspek-kehidupan manusia. Tulisan ini menyoroti kata “sadputra” yang ada dalam prasasti-prasasti masa Nararyya Sanggramawijaya. Hasil yang didapatkan adalah adanya sebuah interpretasi baru atas tokoh Jayanagara. Diajukan gagasan bahwa Jayanagara adalah anak Arddharāja.